Senin, 19 Mei 2008

BANGKITLAH INDONESIAKU

Pada detik-detik menuju 100 tahun kebangkitan nasional ini, bangsa kita seperti sedang menjalani napak tilas sejarah. Cobaan demi cobaan dan perjuangan demi perjuangan harus dilakukan rakyat Indonesia seperti yang terjadi pada masa pergerakan melawan penjajah dulu.
Cobaan yang terdahsyat, dan merupakan awal dari rentetan ujian berikutnya adalah bencana gempa yang disertai tsunami di Aceh pada akhir tahun 2004. Gempa dan tsunami ini, begitu dasyatnya hingga meluluh lantakan bumi Aceh dan sekitarnya. Setelah tragedi besar itu, bangsa ini dihadapkan lagi pada cobaan lain, yaitu terendamnya daerah Sidoarjo dan sekitarnya oleh lumpur yang berasal dari perut bumi. Musibah yang dikenal dengan nama lumpur lapindo ini, hingga sekarang masih belum dapat terselesaikan.
Cobaan rakyat Indonesia tidak berhenti sampai disitu. Setelah serangkaian bencana alam, kini rakyat Indonesia harus diuji lagi dengan segala kenaikan BBM dan sembako. Hal tersebut makin menambah beban yang harus di tanggung rakyat.
Rakyat Indonesia sepertinya diberikan suatu anugerah oleh Tuhan dengan adanya cobaan-cobaan ini, yaitu untuk bisa merasakan kembali apa yang telah dirasakan para pejuang dulu, yang walaupun menderita dan harus kehilangan nyawa tetapi tetap berjuang untuk membebaskan bangsa ini dari penjajahan serta menyatukan seluruh rakyat dalam satu bangsa yaitu bangsa Indonesia. Tuhan ingin dengan dapat merasakan apa yang dirasakan para pejuang, rakyat Indonesia dapat makin erat, kuat, dan makin cinta tanah air yaitu Indonesia.
Sebagai sebuah anugerah, hendaknya kita jangan pernah putus asa dalam menghadapinya, apalagi sampai menyerah sebelum berperang. Kita maju bersama-sama menjalani segala cobaan ini. Dengan persatuan yang kuat dan teguh, pasti bangsa Indonesia akan bisa melalui segala kesusahan. Dari segala cobaan yang terjadi, kita jangan hanya dapat merasakan susah dan menderitanya saja, tetapi rasakan makna serta hikmah yang ada dibaliknya. Cobaan yang diberikan Tuhan, baik itu berat atau ringan bukan hal yang patut dipermasalahkan, tetapi maknanya bahwa Tuhan berarti begitu sayang pada rakyat Indonesia.
Sebagai Negara yang sudah merdeka 63 tahun, kita telah banyak memakan asam garam dalam kehidupan berbangsa dan bertanah air. Dengan semua pengalaman itu, segala cobaan yang datang pasti dapat dijalani dan diselesaikan dengan baik, jangan pernah menggunakan kekerasan, dan jangan pernah melimpahkan segala kesalahan kepada satu pihak, karena kita semua bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.
Dengan segala masalah yang datang silih berganti ini, mudah-mudahan rakyat Indonesia dapat makin erat bersatu, jangan malah bercerai berai. Karena seperti kata pepatah “bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”. Bangkitlah Indonesiaku, jadilah bangsa yang kuat dan berprestasi.